Tak sedikit orang yang merasakan khasiat obat kuat. Tapi banyak juga  yang dikecewakan. Bagaimana sebenarnya?
Sudah sejak lama daging  kambing, terutama testis binatang ini, dipercaya berkhasiat meningkatkan  dorongan seksual pria. Selain itu, ada sederet hewan lain yang anggota  tubuhnya dipercaya bisa meningkatkan "kejantanan" kaum pria. Dari mulai  beruang, badak, harimau, kuda laut, sampai rusa. Begitu pula ramuan dari  tumbuh-tumbuhan tertentu yang konon dapat membantu pria menjadi lebih  perkasa. Pernah dengar, kan, tentang ginseng dan pasak bumi? Bahkan  bumbu dapur seperti bawang putih dan merica, juga diyakini sebagai obat  kuat.
Pendek kata, untuk sebagian pria tertentu, apa pun akan  mereka telan jika bisa menjadikan diri mereka lebih kuat, jantan, serta  perkasa. Pada umumnya, memang kaum pria yang lebih suka mengkonsumsi  obat-obat kuat macam itu Maklum, buat mereka, kejantanan amat penting  artinya. Tak punya gangguan saja, mereka sudah berusaha menambah  keperkasaan. Nah, apalagi ketika sedang punya masalah. Wah, segala macam  cara pun bakal dicobanya. Dari yang berupa tablet, jamu, sampai salep  oles.
Kecenderungan bahwa sejumlah pria amat suka mengkonsumsi  obat kuat, dibenarkan konsultan seks Dr. Ferryal Loetan, SK, ASC&T,  DSRM, MMR. Biasanya, kata Ferryal, "Mereka mencari obat kuat yang  berfungsi memperlama permainan seks. "Ada pula yang memerlukannya dengan  tujuan mengobati kelemahan atau gangguan seperti ejakulasi prematur dan  impotensi, baik yang stadium ringan, sedang, sampai berat."
Kendati  demikian, dokter pada Instalasi Rehabilitasi Medik RS Persahabatan  Jakarta ini melihat, pemakaian obat kuat selama ini sebenarnya salah  kaprah. Lo, kok, begitu?
Suplemen Penguat
Berdasarkan  penelitian terhadap tanaman ginseng dan pasak bumi yang dilakukan  lulusan FKUI ini, diketahui bahwa zat-zat di dalamnya tak lebih dari  suplemen penguat untuk kesehatan. "Jadi, sebenarnya bisa disetarakan  dengan vitamin yaitu untuk membuat seseorang menjadi lebih sehat."  Berbagai penelitian lain, baik dari dalam maupun luar negeri, juga tak  menemukan satu pun bukti ilmiah yang menunjukkan adanya kandungan  berkhasiat bagi kemampuan seksual.
"Zat-zat ini, kan, ditemukan  dari kebiasaan rakyat di daerah-daerah setempat. Misalnya ginseng yang  asal Korea. Dulu orang-orang tua di sana, karena setiap hari minum  ginseng, bisa tahan hidup lebih lama, daya tahan tubuhnya juga lebih  kuat terhadap penyakit," tutur Ferryal. Nah, hal ini lantas  dihubung-hubungkan dengan kemampuan seksual. Dibuatlah semacam ekstrak  obat-obatan multivitamin plus tambahan zat-zat tersebut, lalu  diproklamasikan sebagai obat kuat.
Padahal, sambung lulusan  Institute for Advanced Study of Human Sexuality, San Fransisco ini, "Tak  ada kaitan secara langsung dengan kemampuan seksual. Kalau secara tak  langsung, mungkin saja ada. Orang yang hidupnya sehat, badannya sehat,  kehidupan seksualnya juga pasti sehat. Wajar-wajar saja, kan?"
Sugesti
Tak  beda jauh dengan anggapan bahwa bagian tertentu (terutama yang  berhubungan dengan alat vital) dari hewan, diyakini dapat menambah  keperkasaan pria. Kata Ferryal, orang beranggapan, kuda adalah hewan  kuat, hebat, berpenis besar, dan jika berhubungan intim bisa tahan lama.  "Timbulah anggapan, kalau memakan ramuan dari penis kuda, dirinya juga  akan mempunyai kekuatan yang sama seperti si kuda."
Suka atau tak  suka, itulah pikiran awam pada umumnya. "Tapi secara kebenaran ilmunya,  sebenarnya tidak demikian. Sebab, di dalam penis kuda tak ada apa-apa  kecuali otot-otot," tutur Ferryal. Bahwa di dalam kelenjar-kelenjar  kelamin semisal testis ada hormon-hormon yang cukup banyak, memang  benar. "Tapi itu pun belum tentu sesuai untuk manusia bila dikonsumsi  dan belum tentu akan bisa meningkatkan kemampuan seksualnya."
Sementara  soal daging kambing, menurut Medical Director pada Klinik Retna Jakarta  ini, mungkin sedikit bisa menambah keperkasaan. "Pada daging kambing,  ada zat yang mengandung kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah,  kendati pelebarannya terjadi di seluruh tubuh, bukan cuma di organ  kelamin." Nah, pelebaran pembuluh darah ini secara langsung pun tak  berperan banyak untuk kepentingan seks.
Beda dengan Viagra,  misalnya, obat impotensi yang kini secara resmi sudah beredar di  Indonesia. "Obat itu memang bisa memperbesar pembuluh darah khusus di  alat kelamin." Tapi jangan salah, Viagra bukanlah obat kuat. Obat ini  sebetulnya ditujukan pada penderita impotensi dalam derajat tertentu.
Obat  Perangsang
Pengertian obat kuat menurut awam, terang  Ferryal, adalah obat yang bisa mengatasi keluhan seputar kehidupan  seksual. Mulai dari hilang gairah sampai raibnya kemampuan seksual.  "Obat yang bisa menyebabkan seseorang yang tadinya nggak bisa  berhubungan seks jadi bisa, orang yang tadinya hubungan seksnya payah  atau prematur, bisa jadi bagus. Itulah arti obat kuat menurut versi  mereka."
Padahal, dari segi medis dan seksologi, yang dimaksud  obat kuat ialah obat yang bisa mempengaruhi libido seksual seseorang dan  tergolong obat perangsang gairah atau aprodisiak. Nah, obat kuat yang  dimaksud oleh awam, di dalamnya ternyata tak ada kandungan zat  aprodisiaknya. Kendatipun obat kuat itu digunakan pula sebagai obat  perangsang gairah seksual.
Di sisi lain, kemampuan seksual  seseorang sebenarnya akan stabil apabila yang bersangkutan sehat.  Artinya, ia tak mengalami kekurangan apa pun dari segi fisik maupun  psikis. Untuk sehat, tentu saja orang harus berusaha untuk hidup sehat.  Caranya? Cukup makan, istirahat, dan cukup tidur. Akan lebih baik lagi  bila dibantu olahraga rutin.
Untuk diketahui saja, prosedur  terjadinya hubungan seksual berawal dari otak. Lewat perangsangan yang  diperoleh dari indera (entah itu penglihatan, pendengaran, maupun  perabaan), otak memerintahkan penis untuk ereksi. Karena ereksinya full  dan tak berhenti, maka otak menyimpulkan untuk melakukan hubungan  seksual. "Jadi, seandainya persyarafan dari alat kelamin ke otak atau  dari otak ke alat kelamin ada yang rusak, timbul gangguan semisal  impotensi."
Gangguan ini tak bisa disembuhkan hanya dengan minum  obat kuat. Soalnya, impotensi atau ejakulasi prematur bukan hanya  disebabkan terganggunya fisik (rusaknya persyarafan atau pembuluh darah)  tapi bisa juga karena faktor psikis. Dengan kata lain, fisiknya oke,  tapi ada sesuatu di dalam jiwanya yang kurang beres. Depresi, misalnya.
Dampak  Buruk
Tapi apa penjelasannya sehingga orang yakin, obat  kuat memang membuat dirinya tambah perkasa? Menurut Ferryal, lebih  karena faktor sugesti. "Sama, kok, seperti orang yang maunya berobat  hanya pada satu dokter tertentu. Meski tak dikasih obat, kalau sudah  ketemu si dokter, langsung merasa lebih sehat." Begitulah, faktor  sugesti sangat berperan pada manusia. "Hampir 50 persen bisa  menyembuhkan orang."
Yang pasti, tandas Spesialis Rehabilitasi  Medik lulusan FKUI ini, obat kuat yang dimaksud oleh awam sama sekali  tak ada kaitannya dengan kemampuan seksual. Sebab, obat kuat hanyalah  suplemen untuk menyehatkan tubuh. Kalau badan sehat, otomatis kemampuan  seksnya pun sehat. "Boleh-boleh saja kalau mau mengkonsumsi obat kuat  sepanjang tak menimbulkan suatu penyakit. Misalnya karena kemasukan  kuman atau kotor, timbullah infeksi. Atau zat-zat yang terkandung dalam  obat kuat, bisa merusak pencernaan."
Juga perlu diperhatikan,  apakah yang bersangkutan mengidap penyakit tertentu. "Jangan-jangan,  karena minum obat kuat, penyakitnya malah kambuh. Daging kambing,  misalnya, kalau disantap oleh penderita hipertensi yang tekanan darahnya  memang sudah tinggi dan kerja jantungnya sudah keras, akan membahayakan  dirinya. Alih-alih mau memperbaiki kemampuan seksualnya, malah akhirnya  jadi celaka."
Hal lain yang harus diperhatikan ialah banyaknya  obat kuat yang mengandung hormon testosteron (hormon laki-laki).  Biasanya diambil dari testis binatang yang kadar testosteronnya cukup  tinggi. Padahal, kalau tubuh kelebihan hormon tersebut, bisa merangsang  kelenjar prostat (letaknya di bawah kandung kemih mengelilingi saluran  kencing dan fungsi utamanya menghasilkan lendir yang merupakan bagian  dari cairan sperma) untuk bertumbuh secara tak wajar. Alhasil, risiko  terkena kanker prostat akan makin tinggi.
Karena itulah, anjur  Ferryal, sebelum menggunakan obat kuat ketahui lebih dulu apa saja  kandungan yang ada di dalamnya. Sayangnya, kebanyakan obat kuat yang  beredar di pasaran tak pernah mencantumkan komposisinya. Sedangkan obat  kuat yang jelas-jelas hanya berupa suplemen atau vitamin, sebaiknya  dikonsumsi secara rutin. "Kalau cuma dimakan saat sedang hilang gairah,  misalnya, sebenarnya tidak tepat dan tak akan menghasilkan sesuatu yang  diharapkan. Yaitu menjadi lebih sehat. Selain itu, pemakaiannya pun  sebaiknya di bawah kontrol dokter."
Jadi, hati-hatilah. Maunya  tambah perkasa, eh, malah jadi sengsara!
(Julie Erikania) KOMPAS.com 
