Tanpa kita sadari, ternyata sangat banyak tingkah laku kita sehari-hari yang juga tergolong korupsi. Makanya, artikel kali ini  mau ngasih tau beberapa di antaranya.

Korupsi yang merugikan keuangan keluarga
contohnya gampang banget. Kamu dititipin uang belanja ama ibu kamu. Kalo sampai ada uang kembalian yang kamu beliin coklat tanpa sepengetahuan beliau, itu artinya kamu korupsi!

Korupsi yang merugikan keuangan sekolah
kamu adalah bendahara dalam panitia pensi (pentas musik) sekolah. Di proposal, kamu menulis dana yang dibutuhkan Rp. 10 juta. Padahal yang kamu butuhin cuma Rp. 5 juta. (maksudnya sih, sisa duitnya mau dipakai buat pesta pembubaran panitia). Jangan keburu seneng bro. Apa yang kamu lakuin udah masuk itungan korupsi.

Korupsi yang merugikan keuangan negara
malem minggu, kamu diajak ke sebuah party sama teman-teman. kamu tau inceran kamu bakal ada di situ. Biar keliatan keren, kamu bela-belain minjem mobil ama ortu. Padahal kamu tau itu mobil dinas yang harusnya cuma dipake ama bapak kamu. Kalo kamu sampe ngelakuin ini, jangan keburu ngerasa keren: kamu baru aja ngelakuin korupsi!

Menyuap aparat
lagi asik bawa motor, tau-tau peluit berbunyi. Ternyata tanpa sadar kamu nerobos lampu merah. Biasa deh, kamu cengir-cengir ke Pak Polisi yang nyetop. Buntut-buntutnya kamu minta damai - dengan cara memberi uang dalam jumlah tertentu. Ini artinya kamu korupsi!

Menyuap Guru
gara-gara nggak belajar, ulangan matematik kamu jebol. Trus, kamu datang deh ke rumah Pak Guru sambil membawa bingkisan cantik. Harapannya, hati beliau melunak dan mau menaikkan nilai kamu di rapor. Nggak perlu ditanya lagi, ini artinya kamu korupsi!

Menyalahgunakan uang orang lain
jabatan kamu keren: ketua OSIS. Seperti biasa, tiap akhir tahun kamu musti bikin laporan pertanggungjawaban keuangan. Disitu kamu nulis kalo saldo OSIS yang tersisa Rp. 10 juta. Padahal itu bohong berat: ada Rp. 2 juta yang kamu kantongin sendiri. Apa kamu ketua OSIS yang baik? Nggak banget deh. Kamu justru lebih pantas dipanggil korupsis alias koruptor uang OSIS. Hehe

Malsuin bukti
jabatan kamu masih keren: Manajer Tim Sepak Bola Sekolah. Tiap pulang tanding, kamu seharusnya ngasih bon lapangan ke guru kamu. Nah, kebetulan kamu kenal dengan orang yang punya bus. Trus, kamu minta deh ke dia, "pssst, nanti di bon tolong tulis kalo biayanya Rp. 150 ribu ya!" Padahal biaya seharusnya cuma Rp. 100.000. Ini artinya kamu memalsukan bukti dan udah jadi manajer yang korup.

Leave a Reply

preload preload preload